Wednesday, May 1, 2013

I'm A Bad Guy

Sore 30 April 2013, aku buru - buru mengendarai motorku untuk menempuh kurang lebih 24 KM ke arah Pasuruan dari Malang. Hari itu memang adalah hari yang aku tunggu, betapa tidak, hari itu adalah tepat bulan pertama setelah cerita indah aku bangun bersama seseorang (u know who) ..
Hari itu aku memang tidak menyiapkan konsep pertemuan maupun hadiah istimewa, aku berharap kita bisa saling mengucapkan harapan untuk kedepannya bersama - sama, bisa foto berdua (terinspirasi dari ava kita yang terkesan apa adanya.. hehe), bisa seneng - seneng bareng hari itu dan banyak hal lainnya yang sudah ada dalam benak sebelum berangkat ke rumahnya.

15.33 WIB, aku sampai di rumahnya, kaget ketika ibunya menyambutku dan menanyakan, "mau kemana?" , sontak aku menjawab "ingin jalan - jalan", dan sedikit bercanda ibunya mengingatkan bahwa jangan pulang terlalu malam, aku mendapat kepercayaan dari orang tuanya tapi harus menjaga anaknya (pacarku) dengan baik, jangan dibelikan barang apapun, dan masih banyak lagi. Tak lama kemudian, Sheila (pacarku) keluar dan langsung berpamitan untuk pergi .. aku berharap semua yang ada dalam benakku dapat terlaksana hari itu..

Ketika perjalanan, seperti biasa, sepanjang perjalanan dia hanya diam membisu dan tidak mengatakan sepatah kata pun hingga akhirnya aku memulai pembicaraan. Singkat cerita, dia aku ajak ke sebuah cafe, memesan 2 es, dan mulai pembicaraan.
Tepat 16.08 , seperti awal cerita dulu, aku mengucapkan beberapa kalimat ucapan, dan dia pun tersenyum. dan disinilah aku mulai melakukan kesalahan.
Salahku mungkin aku terlalu banyak bicara, akhirnya lagi - lagi dia speechless. Terdiam dan hanya tersenyum, tidak membalas ucapanku dan tidak mengatakan apapun. Hingga tak lama kemudian suasana menjadi tidak enak, akhirnya dia mengajak untuk jalan - jalan saja alasannya agar dia leluasa bicara, dan mungkin suasana di cafe itu kurang membuatnya nyaman.


Yapp, jalan - jalan lah kita saat itu. Dan aku melakukan kesalahan lagi, mungkin tanganku bukan gandengable, sampai - sampai dia pun enggan untuk berinisiatif menggandengku. Stelah berjalan beberapa saat, aku mengajaknya duduk dan mengajaknya bicara, dan mungkin aku salah lagi, aku terlalu banyak bicara dan dia hanya terdiam, "kalau kamu banyak bicara dan membahas diamku, gimana aku bicara", sontak aku diam, karena saat itu suasananya bukan seperti sepasang kekasih yang sedang bahagia merayakan hari jadinya, lebih ke suasana orang yang lagi ada masalah dan bertengkar. aku ingat 1 kalimat yang dia katakan hari itu yang agak panjang, "ini hari jadi kita, tidak seharusnya kita seperti ini, harusnya kita seneng - seneng".
Sedikit tersenyum dan akhirnya kita jalan - jalan lagi. :) Tak lama kemudian aku melakukan kesalahan lagi, dia mengajakku bercanda mengenai bianglala, dan aku merespon datar. Suasana jadi tidak enak lagi, dan kembali terdiam. Aku mengajaknya duduk lagi, dan mengajaknya berbicara. Dia terdiam dan aku banyak bicara. Dan akhirnya aku berfikir aku harus diam agar dia mau mengangkat suara, tapi hasilnya nihil, aku terdiam cukup lama dan dia pun ikut diam.

Disinilah puncaknya. Aku sudah bingung dengan cara apa lagi agar dia mau bersuara, dengan nada tinggi aku memarahi diriku sendiri. Aku memang bodoh, aku seharusnya tahu apa yang dia pikirkan, aku seharusnya tahu apa yang dia bingungkan, aku seharusnya tahu kenapa dia terdiam, aku seharusnya tahu bagaimana membuatnya nyaman, aku seharusnya tahu bagaimana membuat hari itu berkesan dan aku seharusnya tahu alternatif cara apa yang bisa membuatnya berbicara. Dan aku tidak tahu itu semua. DAMN FOR ME !!!

Dengan perasaan malu, aku bukan lelaki yang baik di depannya dan tidak tahu apa - apa, aku mngajaknya pulang. Aku malu sudah merusak hari itu. Di tengah perjalanan pulang yang lagi - lagi terdiam itu, aku berfikir, aku harus melakukan sesuatu yang setidaknya bisa membuat hari itu tidak benar - benar rusak. Aku membeli ice cream cone, dan memakannya bersama.
Dan ternyata hal itu tetap tidak bisa membuatnya senang, justru handphone dan SMS dari temannya yang membuatnya mengalihkan pandangannya dariku. Akhirnya setengah perjalanan pulang itu, kita berdua hanya terdiam lagi, dan aku berfikir betapa bodohnya aku hari itu yang tidak tahu menahu apa yang aku harus lakukan.
Sampai dirumahnya, dia akhirnya bersuara, menawarkanku untuk sejenak singgah. Tetapi dengan perasaan campur aduk, malu dan memikirkan kebodohanku serata ketidakpekaanku hari itu aku menolak tawarannya dan memutuskan untuk langsung balik ke Malang.
Sepanjang perjalanan, air mata menetes mengiringi pikiranku yang sudah bercampur aduk.
I'm A Bad Guy .. Damn Me !!

Maaf alay, ini hanya tulisan yang tak bermakna apa - apa.. karena suasana hati tidak bisa tergambarkan secara fisik, hanya bisa dirasakan oleh perasa yang baik :')

1 comment: